Materi Sistem Upah


SISTEM UPAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Psikologi Industri


Oleh
Ilham Zuliadin
1603061



Dosen Pengampu
Ir Erwin Gunadhi, MT



JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
2017
1.                Differential Piece-rate Plan
·                Karyawan bekerja selama satu minggu (50 jam)
·                Paling tidak memproduksi 5 units untuk mencapai standard
·                Maka harga per unitnya Rp. 250.000
·                Sehingga satu minggu untuk upah dasarnya adalah Rp. 1.250.000

Employed
Unit Per Week
Price Rate
Weekly Earnings
A (Standard)
5
Rp. 250.000
Rp. 1.250.000
B
7
Rp. 250.000
Rp. 1.750.000
C
9
Rp. 250.000
Rp. 2.250.000

2.                The Rowan Plan
·                1 Minggu ( 50 jam) = 5 units = Rp. 1.250.000
·                1 unit 50 jam : 5 = 10 jam
·                1 Minggu mendapat 7 units berarti = 70 jam
·                Waktu yang dihemat = 70 jam – 50 jam = 20 jam
·                Premi yang diterima = Rp. 25.000 x 50 x  = Rp. 357.142
·                Maka karyawan yang dapat menyelesaikan 7 unit selama 1 minggu akan mendapatkan upah sebesar Rp. 1.250.000 + Rp. 357.142 = 1.607.142
3.                The Gant Task and Bonus System
·                Jika tidak melampaui standard maka akan menerima upah = Jumlah jam kerja x upah per jam
·                50 jam x 25.000/jam = Rp. 1.250.000
·                Bagi yang melampaui standard upahnya menjadi = Jumlah Jam x (upah per jam + Bonus per jam)
·                50 Jam x (Rp.25.000 + Rp. 250.000)
4.                The Halsey Plan
·               Seandainya upah dasar 1 minggu ( 50 Jam) sama dengan Rp. 1.250.000 Standar produksinya 5 units, padahal seorang karyawan menyelesaikan 7 units dalam waktu 1 minggu maka dia akan mendapat premi sebagai berikut:
7 – 5  x 50% = Rp. 250.000



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian Kerja Bangku dan Peralatan Kerja Bangku

Kerja Bangku Kerja Bangku Adalah pekerjaan perkakas tangan yang di gunakan untuk melakukan pembentukan, perbaikan dan perakitan yang sesuai dengan masing-masing fungsi peralatan tangan dengan mesin dan semua pekerjaan dilakukan di atas meja kerja (work bench). Kerja bangku meliputi pekerjaan yang bisa atau dapat dilakukan diatas meja. Contohnya: Mengikir, mengetap, menggeerinda, melukis ,menandai, menggergaji, menekuk, mengebor dan  pekrjaan merakit serta finishing. Sebelum pekerjaan-pekerjaan tersebut diatas terlebih dahulu mengetahui dan memahami tentang alat ukur. Seperti contohnya: mistar baja ,jangka sorong, rolmeter, mikrometer dan juga harus mengetahui tentang peralatan-peralatan tangan yang standar, itulah yang disebut kerja  Pekerjaan kerja bangku meliputi berbagai jenis kontruksi geometris yang sesuai dengan perintah kerja. Kerja bangku tidak hanya menitik beratkan pada pencapaian hasil kerja, tetapi juga pada prosesnya. Dimana pada proses tersebut lebih menitik beratka
Baca selengkapnya

Hasil Produk Mesin Bubut

Gambar
Hasil Produk Mesin Bubut 1. Baut Salah satu contoh produk yang dihasil kan dari pembubutan ulir adalah baut 2. Sambungan Pipa Salah satu contoh produk yang dihasil kan dari pembubutan drilling adalah sambungan pipa Baca Juga:  Sejarah, Definisi, dan Prinsip Kerja Mesin Frais 3. Kunci Rachet Salah satu contoh produk yang dihasil kan dari pembubutan knurling adalah pegangan dari kunci rachet 4. Bearing Salah satu contoh produk yang dihasil kan dari pembubutan boring adalah laher atau bearing 5. Drat Tirus Salah satu contoh produk yang dihasil kan dari pembubutan boring adalah laher Baca Juga:  Definisi Mesin Gurdi
Baca selengkapnya

Kelebihan dan Kekurangan PERT

Berikut pemaparan Kelebihan dan Kekurangan dari metode PERT: a. Kelebihan pada metode PERT 1) Berguna pada tingkat manajemen proyek. 2) Secara matematis tidak terlalu rumit. 3) Menampilkan secara grafis menggunakan jaringan untuk menunjukkan hubungan antar kegiatan. 4) Dapat ditunjukkan jalur kritis, jalur yang tidak ada slack nya atau halangan. 5) Dapat memantau kemajuan proyek. 6) Dapat diketahui waktu seluruh proyek akan diselesaikan. 7) Mengetahui apa saja kegiatan kritis yaitu kegiatan yang akan menunda proyek jika terlambat dikerjakan. 8) h. Apa kegiatan non-kritis : kegiatan yang boleh dikerjakan terlambat. 9) Mengetahui probalilitas proyek selesai pada waktu tertentu. 10) Mengetahui jumlah uang yang dibelanjakan sesuai rencana sesuai dengan proyek tersebut. 11) Efisiensi jumlah sumberdaya yang ada dapat menyelesaikan proyek tepat waktu. b. Kekurangan pada metode PERT 1) Kegiatan proyek harus didefinisikan dengan jelas. 2) Hubungan a
Baca selengkapnya