Dampak Revolusi Industri 4.0
Manusia melakukan
proses inovasi dan teknologi untuk menghasilkan output yang lebih tinggi dengan
seefisien mungkin. Perubahan teknologi menyebabkan perubahan struktural dan
mengakibatkan beberapa pekerjaan hilang. Sebagai contoh, dahulu ketika komputer
pertama kali diperkenalkan, tenaga kerja yang memiliki keterampilan mengetik
dengan mesin tik terancam oleh mereka yang memiliki keterampilan menggunakan computer.
Semenjak revolusi industri 3.0, inovasi telah
mendorong terciptanya teknologi yang menghemat penggunaan tenaga kerja. Hal ini
telah mendorong terhapusnya beberapa lapangan pekerjaan, terutama di
negara-negara maju. Terdapat berbagai studi yang mendukung hipotesis bahwa
banyak pekerjaan yang telah hilang akibat mekanisasi. Dalam studinya, (Frey
& Osborne, 2013) memprediksi bahwa hingga tahun 2030, hampir 50% pekerja di
AS menghadapi resiko kehilangan pekerjaan akibat otomatisasi dalam proses
produksi. Berikut adalah 13 pekerjaan yang akan hilang otomatisasi dalam proses
produksi:
1.
Drivers (Supir);
2.
Printers and publishers (Percetakan &
penerbitan);
3.
Cashier (kasir);
4.
Travel Agents (Agen Perjalanan);
5.
Manufacturing Workers (Pekerja Pabrik);
6.
Waiting tables and bartending (Penunggu Meja
dan Pelayan Bar);
7.
Bank tellers (Kasir Bank);
8.
Millitery Pilot and soldiers (Pilot dan
Tentara Militer);
9.
Fast food workers (Pekerja makanan cepat
saji);
10.
Telemarketer (promosi/Marketing di Media
Umum);
11.
Accountans and tax preparers (Akuntan dan penyusun pajak);
12.
Stcok Traders (Pedagang saham);
13.
Construction workers (Pekerja Konstruksi);
Komentar
Posting Komentar