Karakteristik Revolusi Industri 4.0
Karakteristik
revolusi industri 4.0 ditandai dengan berbagai teknologi terapan (applied technology), seperti advanced robotics, artificial intelligence, internet
of things, virtual and augmented
reality, additive manufacturing, serta distributed
manufacturing yang secara keseluruhan mampu mengubah pola produksi dan
model bisnis di berbagai sektor industri.
Adapun pengertian dari istilah-istilah
tersebut adalah:
·
Advanced Robotics. Instrumen ini merupakan
peralatan yang digunakan secara mandiri, yang mampu berinteraksi secara
langsung dengan manusia, serta menyesuaikan perilaku berdasarkan sensor data
yang diberikan. Fungsi utamanya adalah untuk memperpendek waktu tunggu dan
waktu layanan, sehingga menghasilkan efisiensi.
·
Artificial Intelligence (AI). AI adalah sistem
mesin berteknologi komputer yang mampu mengadopsi kemampuan manusia. Ini
dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas, sekaligus
meminimalisir risiko kesalahan yang bisa dilakukan oleh tenaga kerja manusia.
·
Internet of Things (IoT). IoT merupakan
teknologi yang memungkinan setiap instrumen terkoneksi satu sama lain secara
virtual, sehingga mampu mendukung kinerja operasioanal usaha, pengawasan
terhadap perfoma manajemen, serta peningkatan nilai guna output.
·
Virtual and Augmented Reality. Virtual Reality merupakan simulasi yang
dilakukan oleh komputer dalam membentuk sebuah realitas rekaan. Teknologi ini
mampu memanipulasi penglihatan manusia sehingga seolah-olah berada di tempat
atau lingkungan yang berbeda dari kenyataan sesungguhnya. Sementara Augmented
Reality adalah teknologi yang mampu menghasilkan informasi dari kondisi
lingkungan sebenarnya, lalu diproses secara digital dan digunakan untuk tujuan
tertentu.
·
Additive Manufacturing. Teknologi ini
merupakan otomatisasi proses produksi melalui teknologi 3D (three dimensional).
Hal ini memberi pengaruh positif pada kecepatan pengolahan dan transportasi
produk.
·
Distributed Manufacturing. Merupakan konsep
penempatan lokasi produksi dan pengintegrasian proses produksi, sehingga bisa
berada sedekat mungkin dengan konsumen untuk menjawab kebutuhan riil mereka.
Tujuannya adalah untuk mencapai economies of scale, sekaligus mengurangi beban
biaya (cost efficiency).
Melalui penerapan teknologi modern, sektor
industri tidak lagi semata-mata berfokus pada pengembangan usaha dan
peningkatan laba, melainkan juga pada pendayagunaan dan optimalisasi setiap
aktivitas, mulai dari pengadaan modal, proses produksi, hingga layanan kepada
konsumen (World economic Forum. Impact of the Fourth Industrial Revolution on
Supply Chains, October, 2017).
Selain membawa dampak positif, revolusi
industri 4.0 juga memunculkan berbagai tantangan yang mesti dijawab. The United
Nations Industrial Development Organization (UNIDO) menekankan agar kehadiran
industri 4.0 bisa meningkatkan perekonomian negara-negara miskin dan
berkembang, sekaligus mendorong terwujudnya agenda-agenda pembangunan seperti
yang tertuang dalam the Sustainable
Development Goals (SDGs). Namun demikian UNIDO juga mengkhawatirkan
terjadinya gap yang semakin besar diantara negara-negara maju yang mampu
mengaplikasikan teknologi modern, dengan negara-negara miskin dan berkembang
yang tertinggal dalam pengembangan teknologi.
Masalah yang tidak kalah penting adalah dampak
penerapan teknologi terhadap peran tenaga kerja serta pemeratan kesejahteraan.
UNIDO menegaskan beberapa poin penting terkait perkembangan industri 4.0,
yakni:
1.
Industri 4.0 diharapkan memberi
manfaat untuk kepentingan manusia, lingkungan, dan kesejahteraan bersama.
2.
Industri 4.0 diharapkan mampu
mendorong pengembangan kapasitas manusia , sehingga menjadi semakin terdidik
dan terampil.
3.
Akses terhadap teknologi
diharapkan terjangkau dengan mudah, sehingga bisa diterapkan di semua negara.
4.
Kemajuan teknologi diharapkan
mampu menghasilkan keterbukaan informasi.
5.
Kemajuan teknologi diharapkan bisa
menggeser paradigma lama, dari persaingan (competition)
menjadi koneksi (connection) dan
kerjasama (collaboration).
6.
penerapan teknologi diharapkan
mampu menjawab tantangan perubahan iklim dan upaya pelestarian lingkungan.
Sementara
upaya-upaya yang harus dilakukan untuk menjawab tantangan di era revolusi
industri 4.0, antara lain:
1.
Mengidentifikasi area strategis
dalam rangka meningkatkan kecepatan, fleksibilitas, produktivitas, dan kualitas
output.
2.
Menganalisa dampak pemanfaatan
teknologi dalam jangka panjang, terutama terhadap serapan tenaga kerja dan
lingkugan hidup.
Mempersiapkan
infrastruktur, serta program pendidikan dan keterampilan, sehingga mampu
meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia dalam penguasaan teknologi.
Komentar
Posting Komentar